BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara
berkembang seperti di Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan pendudu
mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat hal ini karena minimnya
pengetahuan serta pola budaya pada masyarakat setempat. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut pemerintah Indonesia telah menerapkan program keluarga
berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga
Keluarga Berencana Nasional) yang kemudian dalam perkembangannya menjadi BKKBN
(Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional).
Gerakan Keluarga
Berencana Nasional bertujuan untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk dan
juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Hartanto, 2004). Tim
BAPPENAS dan BPS yang didukung oleh UNFPA dan para pakar kependudukan
memproyeksikan penduduk Indonesia pada 2010 sebanyak 234,1 juta. Angka ini
merupakan proyeksi moderat yang mengasumsikan keberhasilan Program KB dalam
menurunkan fertilitas pada periode 1970 – 2000 akan tetap berlanjut.
B.
Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui
bagaimana pengaruh pemakaian kontrasepsi suntik terhadap kenaikan berat badan.
2. Tujuan khusus
a. Diketahui
bagaimana efek kontrasepsi terhadap berat badan
b. Diketahui
penyebab dari kenaikan berat badan
c. Diketahui
penatalaksanaan saat mengalami efek kenaikan berat badan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Berat Badan
Berat badan
merupakan ukuran antropometri yang terpenting yang digunakan sebagai ukuran
laju pertumbuhan fisik, disamping itu berat badan digunakan sebagai ukuran
perhitungan dosis obat dan makanan. Berat badan menggambarkan jumlah dari
protein, lemak, air, dan mineral pada tulang.
Berat badan
merupakan pilihan utama karena berbagai yaitu parameter yang baik, mudah
terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi
makanan dan kesehatan.
B. Perubahan Berat Badan
Perubahan berat
badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah atau berkurang akibat dari
konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit.
Perubahan berat badan dibagi menjadi:
1. Berat badan
meningkat atau naik jika hasil penimbangan berat badan lebih besar dibandingkan
dengan berat badan sebelumnya.
- Berat badan menurun jika hasil penimbangan berat badan lebih rendah dibandingkan berat badan sebelumnya.
C.
Pengaruh Kb
Suntik Terhadap Perubahan Berat Badan
Pemakaian kontrasepsi suntik baik
kontrasepsi suntik bulanan maupun tribulanan mempunyai efek samping utama yaitu
perubahan berat badan. Faktor yang mempengaruhi perubahan berat badan akseptor
KB suntik adalah adanya hormon progesteron yang kuat sehingga merangsang hormon
nafsu makan yang ada di hipotalamus. Dengan adanya nafsu makan yang lebih
banyak dari biasanya tubuh akan kelebihan zat-zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi
oleh hormon progesteron dirubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit.
Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan lemak yang berlebih hasil
sintesa dari karbohidrat menjadi lemak (Mansjoer, 2003).
D.
Etiologi
Kenaikan
berat badan, kemungkinan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah
perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak di bawah kulit
bertambah, selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah
dan menurunkan aktivitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan dapat menyebabkan
berat badan bertambah.
Pada dasarnya perubahan berat badan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Secara umum faktor tersebut dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu faktor
intern dan faktor ekstern (Bindiknakes, 2001):
1.
Faktor intern:
Adalah faktor yang dapat mempengaruhi berat badan seseorang dan bersumber
dari atau pada tubuh itu sendiri. Dalam hal ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu:
a.
Usia.
Analoginya
perkembangan berat badan akan sangat baik pada umur tertentu dan akan sangat
berkurang sejalan dengan bertambahnya grafik umur kita.
b.
Kejiwaan.
Secara tidak
langsung aspek kejiwaan (psikologis) juga dominan dalam mempengaruhi kerja
metabolisme di dalam tubuh.
c.
Hereditas.
Kadang-kadang
dapat terjadi di dalam suatu keluarga timbulnya sifat dominasi dalam hal
menurunkan bentuk fisik keturunannya.
2.
Faktor ekstern
Maksudnya
adalah semua faktor yang dapat berpengaruh terhadap perubahan berat badan
secara langsung dan bersumber dari luar tubuh.
a.
Makanan.
Aneka jenis
makanan yang kita konsumsi sehari-hari sangat berguna dalam proses pertumbuhan
berat badan kita.
b.
Lingkungan fisik.
Gangguan
lainnya secara langsung mempengaruhi berat badan seseorang misalnya luka yang
menyebabkan perdarahan berat, kecelakaan yang menyebabkan rusak atau
terpotongnya salah satu anggota tubuh kita.
E.
Efek Samping
Metode Keluarga Berencana Suntik Terhadap Perubahan Berat Badan
Menurut Hartanto (2003) salah satu efek
samping dari metode suntikan adalah adanya penambahan berat badan. Umumnya
pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari satu
kilogram sampai lima kilogram dalam tahun pertama. Penyebab pertambahan berat
badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh, dan bukan
karena retensi cairan tubuh. Hipotesa para ahli: DMPA (Depot medroxy
progesterone acetate) merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus
yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari pada biasanya.
Wanita yang menggunakan kontrasepsi Depot medroxy progesterone acetate
(DMPA) atau dikenal dengan KB suntik tiga bulan, rata-rata mengalami
peningkatan berat badan sebanyak 11 pon atau 5,5 kilogram, dan mengalami
peningkatan lemak tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu tiga tahun pemakaian,
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Texas Medical Branch
(UTMB) (Mansjoer, 2003). Sedangkan pada kontrasepsi suntik bulanan efek samping
terhadap berat badan sangatlah ringan, umumnya pertambahan berat badan sedikit
(Hartanto, 2003).
Efek samping utama pemakaian DMPA adalah kenaikan berat badan. Sebuah
penelitian melaporkan peningkatan berat badan lebih dari 2,3 kilogram pada
tahun pertama dan selanjutnya meningkat secara bertahap hingga mencapai 7,5
kilogram selama enam tahun. Sedangkan pemakaian cyclofem berat badan meningkat
rata-rata dua hingga tiga kilogram tahu pertama pemakaian, dan terus bertambah
selama tahun kedua (Varney, 2007).
F.
Hubungan Antara
Kb Suntik Dengan Perubahan Berat Badan
Efek samping utama bagi beberapa
akseptor pemakai kontrasepsi suntik adalah kenaikan berat badan.Bukti
menunjukkan kenaikan berat badan selama penggunaan DMPA, hal ini karena dalam
kontrasepsi suntik mengandung hormon progesteron dan estrogen. Hormon estrogen
merangsang pusat nafsu makan yang ada di hipotalamus.
Dengan bertambahnya nafsu makan,
karbohidrat yang dikonsumsi dari makanan oleh hormon progesteron dirubah
menjadi lemak, sehingga terjadi penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan
bertambah.
G.
Patofisiologi
Pada
kontrasepsi suntik terdapat hormon progesteron, dimana hormon progesteron ini
dapat mempermudah pengubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak.
Progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan penurunan aktivitas
fisik. Sehingga makanan yang di makan oleh akseptor dengan cepat durubah oleh
progesteron menjadi lemak, sementara aktivitas tubuh menurun sehingga tidak
terjadi proses pembakaran. Akibatnya terjadi penumpukan lemak di bawah kulit.
H.
Penanggulangan dan Pengobatan
1.
KIE
Jelaskan sebab terjadinya perubahan berat badan, sehingga ibu atau
akseptor tidak merasa khawatir dengan kondisi nya. Penambahan berat badan ini
bersifat sementara dan individu (tidak terjadi pada semua pemakai suntikan,
tergantung reaksi tubuh wanita itu terhadap metabolisme progesteron).
2.
Tindakan Medis
Anjurkan untuk melakukan diet rendah kalori dan olah raga yang proporsional
untuk menjaga berat badannya
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pemakaian
kontrasepsi hormonal khususnya KB suntik memiliki beberapa efek samping
diantaranya mengalami kenaikan berat badan. Hal ini dapat di sebabkan oleh
kandungan hormon yang terkandung dalam Kontrasepsi suntik tersebut yaitu hormon
progesteron. Dimana hormon progesteron ini dapat dengan cepat mengubah karbohidrat
dan glukosa menjadi lemak, selain itu progesteron juga dapat menyebabkan
menurunnya aktivitas tubuh, sehingga banyak lemak yang menempel atau menumpuk
di bawah kulit. Kenaikan berat badan tidak terlalu besar yaitu kurang dari 1
sampai 5 kg pada tahun pertama, Namun kadang- kadang juga bervariasi.
Untuk
itu hal ini sangat penting di perhatikan oleh tenaga kesehatan khusus nya bidan
untuk dapat memberikan KIE dengan baik kepada masyarakat tentang efek samping
kontrasepsi ini, selain itu bidan juga harus mampu penatalaksanaan apabila efek
samping itu telah terjadi.
B.
Saran
Penulis
berharap agar makalah ini dapat dipergunakan sebagai bahan pembelajaran untuk penugasan selanjutnya.
Selain itu penulis juga menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam pembuatan
makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Binadiknakes, 2001. Elektromedik dan pengembangannya.
Edisi No 17.
Hartanto. 2003.
Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Mansjoer. 2003.
Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi 3.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indoensia.
Varney. 2007.
Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta: EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar