Powered By Blogger

Sabtu, 03 Agustus 2013

istilah-istilah yang ada dalam pelayanan KB.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bejudul “ ISTILAH-ISTILAH DALAM PELAYANAN KB “ ini tepat pada waktunya.
Keberhasilan dalam pembuatan makalah ini juga tak lepas dari bantuan dan bimbingan dari bebagai pihak,untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing dan juga teman-teman semua yang telah ikut berperan serta dalam pembuatan makalah ini.
Disini penulis berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi orang-orang yang membacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini belumlah sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan pada pembuatan makalah-makalah yang selanjutnya.
 Padang, Maret 2013

Penulis





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

 Keluarga Berencana merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, Pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan.
Dengan demikian diharapkan:
F.        Terkendalinya tingkat kelahiran dan pertambahan penduduk
G.       Meningkatnya jumlah peserta KB atas dasar kesadaran
H.       Berkembangnya usaha-usaha yang membantu peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, perpanjangan usia harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayidan balita, serta kematian pada masa kelahiran dan persalinan.

Tujuan utama program KB adalah untuk memenuhi perintah masyarakat akan pelayanan KB dan kesahatan reproduksi yang berkwalitas, menurunkan tingkat/angka kematian ibu bayi dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi alam dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas. Tujuan program penguatan kelembagaan keluarga kecil berkualitas adalah untuk membina kemandirian dan sekaligus meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, serta pemberdayaan dan ketahanan keluarga terutama yang diselenggarakan oleh industri masyarakat di daeah perkotaan dan pedesaan sehingga membudidaya dan melembaganya keluarga kecil berkwalitas.
Perkembangan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional telah menumbuhkan berbagai istilah baru dalam operasional Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Untuk itu kami sebagai anggota kelompok mencoba untuk mebuat suatu makalah yang berisikan istilah-istilah yang ada dalam pelayanan KB.
Munculnya berbagai istilah tersebut didorong oleh adanya kebutuhan dari berbagai kalangan baik dari Para Pengelola dan Pelaksana Program di lingkungan instansi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Instansi/Institusi di luar BKKBN, maupun masyarakat lainnya, untuk mengetahui, mengerti dan memahami istilah yang ada.
B.     Tujuan Penulisan
1.      Tujuan Umum
a.       Untuk mengetahui istilah-istilah yang ada dalam pelayanan KB.
b.      Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai istilah-istilah yg ada dalam pelayanan KB.
2.      Tujuan Khusus
a.       Untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pelayanan KB.
b.      Untuk lebih meningkatkan pemahaman mengenai istilah yg digunakan dalam Pelayanan KB.
c.       Untuk memudahkan kita dalam memberikan konseling Kb kepada Akseptor dengan mengetahui istilah-istilah yang ada dalam Pelayanan KB.
d.      Untuk melihat gambaran hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang Kb dengan istilah-istilah yang ada dalam Pelayanan KB.
C.    Rumusan Masalah
a.       Istilah-istilah apa saja yang ada dalam pelayanan KB?
b.      Apa saja pembagian atau jenis-jenis dari istilah yang ada dalam Pelayanan kebidanan ?
D.    Manfaat
a.       Sebagai informasi bagi pembaca mengenai istilah-istilah yang ada dalam pelayanan KB.
b.      Memahami tentang istilah-istilah yang ada dalam Pelayanan KB.
c.       Memahami dan mampu memberikan pelayanan KB yang tepat kepada para pengguna Kontrasepsi.





BAB II
PEMBAHASAN
Istilah-Istilah Yang Ada Didalam Pelayanan KB Diantaranya Adalah :

1.              Akseptor
Akseptor adalah Peserta KB , yaitu pasangan usia subur ( PUS ) yang menggunakan salah satu alat / obat kontrasepsi.
Akseptor KB terbagi menjadi :
a.       Akseptor Aktif
Akseptor aktif yaitu pasangan Usia Subur yang pada saat ini sedang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi.
b.      Akseptor Baru
Akseptor Baru yaitu Pasangan Usia Subur yang baru pertama kali menggunakan alat/obat kontrasepsi atau PUS yang kembali menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan atau abortus.
c.       Akseptor Dini
Akseptor Dini yaitu Para Ibu yang menerima salah satu cara kontrasepsi dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan atau abortus.
d.      Akseptor Dropout
Akseptor Dropout yaitu Akseptor yang menghentikan pemakaian kontrasepsi lebih dari 3 bulan.
e.       Akseptor Langsung
Akseptor Langsung yaitu Para Istri yang memakai salah satu cara kontrasepsi dalam waktu 40 hari setelah melahirkan atau abortus.
f.       Akseptor Lestari
Akseptor Lestari  yaitu Akseptor yang menggunakan alat kontrasepsi secara terus menerus dalam waktu sekurang-kurangnya 5 tahun.

2.        Alat Kontrasepsi
Alat Kontrasepsi adalah Alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan.


Jenis-jenis Alat kontrasepsi :
a.      Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
Alat Kontrasepsi Bawah Kulit yaitu Alat kontrasepsi yang disusupkan atau ditanam di bawah kulit. Yang beredar di Indonesia antara lain: Norplant, Implanon, Indoplan, Sinoplan dan Jadena.
o   Implanon
Yaitu Susuk KB satu batang - Alat kontrasepsi yang ditanam di bawah kulit (susuk KB).
o   Implant / Norplant
Yaitu Alat kontrasepsi yang ditanam di bawah kulit (susuk KB).
b.      Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ( AKDR )
~ Intra Uterine Device (IUD),
Adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim, terbuat dari plastik halus dan fleksibel (polietilin).
Jenisnya antara lain:
o   Lippes Loop, Berbentuk spiral, ukurannya ada tiga macam: kecil, sedang dan besar.
o   Copper T (CuT-380A) berukuran kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf T diselubungi dengan kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu).
o   Jenis lain yang beredar di Indonesia antara lain Multiload (ML Cu 250 dan 375), dan NOVA T.

3.         Kontrasepsi
Yaitu Obat/alat untuk mencegah terjadinya konsepsi (kehamilan). Jenis kontrasepsi ada dua macam, yaitu kontrasepsi yang mengandung hormonal (pil, suntik dan implant) dan kontrasepsi non-hormonal (IUD, Kondom).
a.      Kontrasepsi Alamiah
Adalah Cara-cara ber KB tidak dengan menggunakan alat/obat kontrasepsi modern.
Seperti :
·         Metode kalender
Menggunakan prinsip pantang berkala, dengan tidak melakukan hubungan seksual pada masa subur istri.
·         Metode pantang berkala
Juga dg tidak melakukan hubungan seksual pada masa subur istri.
·      Metode Suhu basal
·      Metode Lendir Serviks
·      Metode Simptom Termal
·      Koitus Interuptus.

4.      Kontrasepsi pil Progestin ( minipil )
Yaitu Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yang mengandung hormon progestin atau dikenal dengan istilah minipil. Minipil sangat dianjurkan bagi ibu menyusui bayinya sampai 6 bulan karena tidak menghambat produksi ASI. Minipil juga dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Efek samping yang biasanya terjadi diantaranya gangguan perdarahan, perdarahan bercak, atau perdarahan tidak teratur. 

5.      Kontrasepsi Mantap
Yaitu Metode operasi wanita (tubektomi) atau metode operasi pria (vasektomi).

6.      Kontrasepsi pasca keguguran
Yaitu Program pelayanan kotrasepsi khusus bagi yang baru saja mengalami keguguran, perlu segera diberikan karena ovulasi dapat terjadi sebelas hari sesudah terapi keguguran/abortus sebelum haid berikutnya.

7.      Metoda Kontrasepsi
Metode kontrasepsi adalah Cara/ alat untuk menjarangkan atau mencegah terjadinya konsepsi.
a.      Metoda Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET)
Metoda Kontrasepsi Efektif Terpilih (Mket) Yaitu AKDR (IUD) Implant (Norplant/susuk KB) dan kontap (vasektomi, Tubektomi).
b.      Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Metode kontrapsesi jangka panjang (yaitu : IUD, Implant/susuk KB, Medis operasi pria dan wanita )
c.       Metode Amenorea Laktasi (MAL)
                   Metode kontrasepsi dengan mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya.

d.      Metoda Kontrasepsi Pria
                   Cara untuk menjarakan atau menjegah terjadinya konsepsi yang di khusus digunakan oleh pria, misalnya : kondom

Istilah-Istilah Lain Yang Ada Dalam Pelayanan KB :
1.      Angka Kegagalan Kontrasepsi
Angka yang menunjukkan banyaknya akseptor yang menjadi hamil pada saat masih menggunakan alat kontrasepsi.
2.      Angka Kegagalan Spiral
Angka yang menunjukkan banyaknya peserta KB aktif yang menggunakan IUD/AKDR yang menjadi hamil.
3.      Angka Kelangsungan (Continuation Rate)
Angka yang menunjukkan proporsi akseptor yang masih menggunakan alat kontrasepsi setelah suatu periode pemakaian tertentu.
4.      Angka Kelangsungan Kontrasepsi (Contraceptive Continuation Rate / CCR)
Proporsi pengguna alat/cara KB yang masih menggunakan alat/cara KB tertentu setelah suatu periode terpapar, misalnya satu tahun (12 bulan), terhadap risiko tidak meneruskan penggunaan.
5.      Angka Kemantapan Spiral
Angka yang menunjukkan banyaknya spiral yang telah dipasang dan masih ada dalam rahim (insitu) setelah waktu tertentu sesudah pemasangan. Angka ini lebih rendah dari angka kelangsungan pemakaian untuk spiral karena angka kemantapan tidak termasuk spiral yang dipasang kembali karena spiral keluar sendiri.
6.      Angka Ketidaklangsungan Kontrasepsi (CDCR)
Proporsi pengguna alat/cara KB yang tidak meneruskan suatu episode penggunaan alat/cara KB tertentu setelah suatu periode terpapar (exposure) karena berbagai alasan, seperti kegagalan atau mengalami efek samping.
7.      Angka Prevalensi Kontrasepsi (Contraceptive Prevalence Rate/CPR)
Persentase pasangan usia subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/cara KB. Rumusnya adalah:
Jumlah PUS yang sedang ber KB
CPR =                                                             X 100
Jumlah PUS
8.      Efek Sampingan Kontraseps
Adalah perubahan sistem, alat dan fungsi tubuh yang timbul akibat dari penggunaan alat atau kontrasepsi dan tidak berpengaruh serius terhadap klien. Contoh:
a.         Kondom, reaksi alergi, mengurangi kenikmatan hubungan seksual
b.         Oral pil, muntah, pusing kepala, nafsu makan bertambah, lesu lemah tidak bersemangat dalam bekerja, penurunan ASI, tekanan darah tinggi, perubahan berat badan, jerawat, bercak cokelat pada wajah (hyper pegmentasi), varises, keputihan, gangguan haid.
c.         Suntik tidak datang haid (amenorea), pertambahan berat badan, sakit kepala, nyeri pinggul, tekanan darah tinggi.
d.        Implant, "hilang" tidak teraba, nyeri dada, pendarahan, bercak, nyeri kepala, mual/pusing/gelisah, berat badan bertambah/berkurang.
e.         AKDR, pendarahan, gangguan haid, demam, menggigil, cairan vagina yang banyak.
f.           Vasektomi, perdarahan sedikit membasahi plester penutup luka, nyeri didaerah luka, gatal di kulit disertai bentol bentol.
9.      Efektifitas Penggunaan Alat Kontrasepsi
            Dipakai dalam arti efektifitas klinik, yaitu pengaruh suatu cara kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
10.  Filamen AKDR
Benang pada alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) sehingga alat kontrasepsi itu mudah dikontrol dan diangkat bila diperlukan.
11.  Implant Kit
Suatu alat yang digunakan untuk memasang dan mencabut Implant.
12.  Insersi AKDR
Proses memasukkan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim/IUD) ke dalam rongga rahim, dengan menggunakan alat berbentuk tabung.
13.  IUD KIT
Suatu alat yang digunakan untuk memasang dan mencabut IUD.
14.  IUD Retention
Presentasi kemantapan pemakaian AKDR/IUD setelah periode tertentu.
15.  IUD SASI
Menggalakan pemakaian AKDR/IUD dalam rangka menunjang usaha penerimaan kontrasepsi yang efektif dan murah

16.  Kondom (KARET KB)
Salah satu alat kontrasepsi yg terbuat dari karet ( lateks ) berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi  kantung untuk menampung sperma yg dikeluarkan pria disaat bersenggama sehingga tidak tercurah kedalam vagina.
17.  Pelayanan Kontrasepsi
Suatu kegiatan pelayanan kontrasepsi yang dilakukan oleh unit pelaksana KB, baik pemerintah maupun swasta, misalnya kegiatan pemasangan IUD oleh PUSKESMAS, pemberian pil oleh PPKBD kepada peserta KB.
18.  Pil KB
Tablet yang diminum untuk mencegah kehamilan, mengandung hormon estrogen dan progesteron sintetik, disebut juga sebagai pil kombinasi, sedangkan jika hanya mengandung progesteron sintetik saja disebut Mini Pil atau Pil Progestin.
19.  PLKB/PKB Lulusan Bidan
Penyuluh Lapangan KB yang berpendidikan Sekolah Perawatan Bidan
20.  Pus Bukan Peserta Kb "Ingin Anak Ditunda"
Pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi karena menginginkan kelahiran anak ditunda dengan batas waktu dua tahun lebih.
21.   Pus Bukan Peserta Kb "Ingin Anak Segera"
Pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi karena menginginkan kelahiran anak dengan batas waktu dua tahun.
22.  Pus Bukan Peserta Kb "Tidak Ingin Anak Lagi"
Pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi padahal PUS yang bersangkutan sudah tidak ingin anak lagi.



BAB III
PENUTUP
A.            Kesimpulan
Perkembangan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional telah menumbuhkan berbagai istilah baru dalam operasional Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Ada banyak istilah yang terdapat dalam pelayanan KB, seperti Akseptor, kontrasepsi, Alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR ), alat kontrasepsi dibawah kulit serta terdapat juga bermacam-macam metoda dalam penggunaan kontrasepsi.
B.                 Saran
            Dengan berkembangnya lingkungan strategis Program Kependudukan dan Keluaraga berencana yang menimbulkan banyak istilah kita sebagai tenaga kesehatan harus mampu memahami dan mampu beradaptasi dengan kondisi yang akan datang, untuk itu semoga dengan adanya makalah yang berjudul Istilah-istilah dalam pelayanan KB ini bisa dijadikan suatu wadah untuk mendapatkan ilmu.
            Selain itu pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis berharap pembaca bisa memberikan kritik dan sarannya demi untuk kesempurnaan makalah ini.

Daftar Pustaka

Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Salemba Medika ; Jakarta
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2 tahun 2010.
Kamus Istilah Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional ( Direktorat Teknologi Imformasi Dan Dokumentasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional) Tahun 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar