Powered By Blogger

Kamis, 25 Juli 2013

hipertensi dalam kehamilan



KONSEP TEORI
1.      Definisi
Pregnancy-induced hypertension (PIH) adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi.PIH adalah Kenaikan nilai tekanan sistolik 30 mmHg/ lebih atau kenaikan tekanan distolik 15 mmHg di atas tekanan dasar.Peningkatan darah terjadi minimal dengan 2 kali pemeriksaan ,jarak 4-6 jam ,dengan teknik dan alat yang standar.Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolong parah/berbahaya. Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia/eklamsia dimasa kehamilannya itu. Hipertensi yang diinduksi kehamilan (Pregnarcy-induced hypertension, PIH) dahulu disebut ‘tokesemia kehamilan’ atau pre eklampsia. PIH merupakan 80 persen dari semua kasus hipertensi pada kehamilan dan mengenai antara 3-8 persen pasien, terutama primigravida, pada kehamilan trimester kedua.

2.  Tanda dan Gejala
- Sakit kepalaeteksi din
- Mudah lelah
- Mual
- Muntah
- Sesak napas
- Gelisah
- Perdarahan dari hidung
- Wajah kemerahan
- Pandangan menjadi kabur sebab adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
 
3. Faktor resiko


a.       Primigravid atau multipara denagn usia tua
b.      Usia < 18  atau > 35 tahun adanya penyakit kronis: hipertensi, penyakit pembuluh darah
c.       obesitas
d.      janin besar
e.       polihidramnion
f.       preeclampsia  pada kehamilan sebelumnya
g.      hamil ganda
h.      hamil dengan DM 



4. Dampak hipertensi pada wanita hamil :
- Kerusakan pada ginjal
- Menderita preeclampsia
- Keracunan pada kehamilan
- Membahayakan baik pada ibu maupun bagi janin
- Kerusakan pembuluh darah
- Stroke
- Gagal jantung di kemudian hari
- Keguguran
- Berat badan janin lahir rendah
- Lahir prematur, dll.

1.      Diagnosa hipertensi pada kehamilan
v  hipertensi gestasional
-          tekanan darah besar dari 140 / 90 mmHg saat pemeriksaan pertama
-          tidak di jumpai proteinuria
-          tekanan darah kembali normal setelah 2 minggu  PP
-          diagnosis terakhir hanya di buat setelah PP
-          mungkin di jumpai gejala preeclampsia :  nyeri epegastrium.
v  Preeklampsia
-          Tekanan darah besar dari 140/90 mmHg setelah hamil 20 minggu
-          Proteinuria > dari 300 mg / 24 jam atau lebih dari +1
v  eklampsia
-          kejang yang tidak dapat di ketahui penyebab lainnya pada wanita dengan preeclampsia
v  superimpose preeklampsia (hipertensi menahun)
-          proteinuria mendadak lebih besar 300 mg / 24 jam pada hamil enagn hipertensi yang sebelum umur kehamilan 20 minggu tidak di jumpai
-          mendadak menjadi pada hipertensi atau proteinuriai atau jumlah trombosit di bawah 100.000 / mm³, pada wanita dengan hipertensi dan proteiuria sebelum kehamilan berumur 20 minggu.

2.      Patofisologi hipertensi kehamilan
·         adaptasi fisiologi normal pada kehamilan meliputi: peningkatan volume plasma darah, vasodilatasi, penurunan resistensi vaskuler sistemik, peningkatan curah jantung, penurunan tekanan osmotic koloid,
·         volume plasenta menurun hemokonsentrasi dan peningkatan hematokrit maternal
·         perfusi organ meternal menurun, perfusi organ menurun, kapasitas oksigen maternal menurun.

  1. Perubahan Fisiologis Sistem Kardiovaskuler Dalam Kehamilan
            Sistem kardiovaskuler selama kehamilan harus memenuhi kebutuhan yang meningkat antara ibu dan janin. Peningkatan curah jantung selama kehamilan berkisar 40% pada trimester pertama dan kedua (Murray dalam Wylie). Peningkatan curah jantung memungkinkan darah mengalir malalui sirkulasi tambahan yang terbentuk di uterus yang membesar dan dinding plasenta dan memenuhi kebutuhan tambahan pada organ lainnya di tubuh ibu.
            Jumlah dan panjang pembuluh darah yang dialirkan ke plasenta meningkat sehingga terjadi vasodilatasi sebagai akibat aktivitas hormon progesteron pada otot polos dinding pembuluh darah. Selama kehamilan terjadi peningkatan volume plasma darah hingga 50% dan jumlah sel darah meningkat hingga 18% untuk mengompensasi penurunan volume darah akibat pembentukan darah ekstra dan vasodilatasi (Blackburn dalam Wylie). Peningkatan volume plasma yang diimbangi dengan jumlah sel darah dan protein dalam darah yang bersikulasi dapat menyebabkan penurunan cairan pada kompartemen cairan interstisial dinding kapiler, sehingga mengakibatkan edema pada wanita hamil.

  1. Penyebab Hipertensi Dalam Kehamilan
            Penyebab hipertensi pada sebagian besar kasus, tidak diketahui sehingga disebut hipertensi esensial. Namun demikian, pada sebagian kecil kasus hipertensi merupakan akibat sekunder proses penyakit lainnya, seperti ginjal,defek adrenal,komplikasi terapi obat.
a.Hipertensi esensial
            Hipertensi esensial adalah penyakit hipertensi yang disebabkan oleh faktor herediter, faktor emosi dan lingkungan. Wanita hamil dengan hipertensi esensial memiliki tekanan darah sekitar 140/90 mmHg sampai 160/100 mmHg. Gejala-gejala lain seperti kelainan jantung, arteriosklerosis, perdarahan otak, dan penyakit ginjal akan timbul setelah dalam waktu yang lama dan penyakit terus berlanjut. Hipertensi esensial dalam kehamilan akan berlangsung normal sampai usia kehamilan aterm. Sekitar 20% dari wanita hamil akan menunjukkan kenaikan tekanan darah, dapat disertai proteinuria dan edema.
            Faktor resiko hipertensi esensial dalam kehamilan adalah: wanita hamil multipara dengan usia lanjut dan kasus toksemia gravidarum. Penanganan dilakukan saat dalam kehamilan dan dalam persalinan. Penanganan dalam kehamilan meliputi: pemeriksaan antenatal yang teratur; cukup istirahat; monitor penambahan berat badan; dan melakukan pengawasan ibu dan janin; pemberian obat (anti hipertensi dan penenang); terminasi kehamilan dilakukan jika ada tanda-tanda hipertensi ganas.
            Penanganan dalam persalinan meliputi: pengawasan pada setiap kala persalinan; secsio sesarea dilakukan pada wanita primitua dengan anak hidup. Prognosis untuk ibu dan janin kurang baik. Beberapa nasehat yang dapat diberikan pada wanita hamil adalah: pemakaian alat kon  trasepsi bagi wanita dengan jumlah anak belum cukup.
            Penyakit ginjal dengan hipertensi dapat dijumpai pada wanita hamil dengan glomerulonefritis akut dan kronik; pielonefritis akut dan kronik. Frekuensi kejadian sekitar 1% secara klinis dan secara patologi-anatomi kira-kira 15%. Pemeriksaan yang dilakukan dengan cara: pemeriksaan urin lengkap dan faal ginjal; pemeriksaan retina; pemeriksaan umum; pemeriksaan kuantitatif albumin air kencing dan pemeriksaaan darah lengkap. Nasehat yang dapat diberikan ke pasien adalah: pemerilksaan antenatal yang teratur; pengawasan pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
  1. Klasifikasi Hipertensi Dalam Kehamilan
            Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan adalah sebagai berikut:
·         Hipertensi esensial.
            Wanita hamil dengan hipertensi esensial memiliki tekanan darah sekitar 140/90 mmHg sampai 160/100 mmHg. Hipertensi esensial dalam kehamilan akan berlangsung normal sampai usia kehamilan aterm. Sekitar 20% dari wanita hamil akan menunjukkan kenaikan tekanan darah, dapat disertai proteinuria dan edema.
·              Hipertensi esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension.
 Superimposed pregnancy-induced hypertension atau pre-eklamsia dapat terjadi selama kehamilan. Komplikasi dari hipertensi esensial diindikasikan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengompensasi patologi penyebab hipertensi yang menghambat darah menyuplai gas dan nutrien ke jaringan dan organ tubuh. Komplikasi lain yang mungkin timbul antara lain: gagal ginjal; serangan vaskuler serebral (stroke); ensefalopati. Prognosis kondisi tersebut cenderung buruk.
·         Hipertensi diinduksi kehamilan (pregnancy-induced hypertension, PIH).
Hipertensi diinduksi kehamilan (pregnancy-induced hypertension, PIH) adalah  peningkatan tekanan darah setelah minggu ke-20 kehamilan. Penyebab PIH belum diketahui, akan tetapi telah dihubungkan dengan kasus pembesaran plasenta. Karena tekanan darah meningkat tanpa proteinuria, maka dapat menjadi indikasi bahwa tubuh tidak mampu mengompensasi patologi sirkulasi yang berhubungan dengan hipertensi esensial dengan vaskularisasi tambahan ke plasenta dan janin. Diagnosisnya apabila tekanan darah diastolik > 110 mmHg pada setiap pemeriksaan atau 90 mmHg pada dua kali atau lebih pemeriksaan, atau selang 4 jam. Penatalaksanaannya diperlukan pengawasan yang cermat terhadap kondisi ibu dan janin. Pemeriksaan bagi ibu antara lain: pemeriksaan fisik lengkap; USG; laboratorium darah dan urin. Sedangkan bagi janin adalah pemeriksaan abdomen; USG; kardiotokografi.
·         Pre-eklamsia.
            Kondisi spesifik kehamilan, hipertensi terjadi setelah minggu ke 20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal.Preeklampsi merupakan penyakit vasospastik yang di tandai dengan hemokonsentrasi, hipertensi, dan proteinuria. Pre-eklamsia juga dikenal sebagai hipertensi gestasional proteinurik, toksemia pre-eklamtik (TPE). Pre-eklamsia merupakan gangguan multisistem yang bersifat spesifik terhadap kehamilan dan masa nifas. Lebih tepatnya, penyakit ini merupakan penyakit plasenta.
            Angka kejadian pre-eklamsia sekitar 6-8% dari semua kehamilan. Penyebab pre-eklamsia belum diketahui secara pasti. Pre-eklamsia ditandai dengan gejala tekanan darah 140/90 mmHg, proteinuria dan edema pada wajah maupun tangan.Pre-eklamsia terbagi menjadi pre-eklamsia ringan dan pre-eklamsia berat. Komplikasi pre-eklamsia jangka pendek antara lain: gagal ginjal; eklamsia; stoke; kematian ibu; HELLP; DIC; dan masih banyak lainnya. Penanganan pre-eklamsia sesuai dengan klasifikasinya.
·         Eklamsia.
            Eklamsia yaitu terjadinya konvulsi atau koma pada pasien di sertai tanda dan gejala preeklampsia. Konvulsi atau koma dapat muncul tanpa di dahului gangguan neurologis.  Eklamsia dianggap sebagai tahap akhir pre-eklamsia. Eklamsia dapat terjadi selama periode pranatal, intranatal, dan pascanatal. Yang paling beresiko adalah periode pascanatal. Komplikasi terjadinya eklamsia adalah kematian; perdarahan serebral; edema paru; ARDS; gagal ginjal. Ibu dengan pre-eklamsia berat beresiko mengalami kejang berulang, sehingga pencegahan dan penanganan dapat dilakukan dengan pemberian Magnesium Sulfat secara intravena.
  
I.                   PENGUMPULAN DATA DASAR

A. Pengkajian
 1. Identitas
Nama Istri :
Nama Suami :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/Bangsa :
Alamat :
( maksud pertanyaan ini adalah untuk mengidentifikasi atau mengenal klien)

2. Keluhan utama
Ibu yang mengalami PIH  akan mengeluh sakit kepala , penglihatan kabur , Nyeri  epigastrium,  mual, pusing, sakit,  berat badan meningkat tiba – tiba, dan air seni sedikit.

3. Riwayat kehamilan
Untuk mengetahui status perkawinan,umur waktu kawin,berapa lama kawin baru hamil.
Jika ibu memiliki umur yang terlalu muda saat hamil atau terlalu tua ( < 20 tahun dan > 35 tahun ), maka ibu akan mengalami faktor resiko tinggi terjadinya hipertensi saat kehamilan.

4.  Riwayat menstruasi
(1) Menarche :
(2) Siklus :
(3) Banyaknya :
(4) Keluhan : 
(5) HPHT :
(6) TTP :
( maksud pertanyaan ini adalah untuk menentukan tafsiran persalinan dan usia kehamilan)

5. riwayat obstetric yang lalu
      jika riwayat kehamilan yang lalu ibu memiliki anak kembar, maka kemungkinan ibu mengalami resiko hipertensi .
6. riwayat kehamilan sekarang
Kemungkinan ibu akan merasakan tanda-tanda sbb:
·         edema pada wajah dan leher
·         penglihatan buram
·          air seni sedikit
·         Sakit kepala
·         Mual dan pusing
·         Sakit didaerah perut
·         Berat badan meningkat tiba - tiba
7. riwayat kesehatan
Pada hipertensi kehamilan, maka ibu akan memiliki tanda – tanda sebagai berikut :
·         Riwayat DM
·         Riwayat kembar
·         Punya riwayat hipertensi sebelum kehamilan
·         Obesitas
·         Usia < 20 atau >35 tahun
Polihidramnion
Primigravida / multigravida dengan usia tua

Dan ini juga berlaku jika keluarga memiliki penyakit seperti diatas.
8. Riwayat sosial,ekonomi dan budaya
Hal ini dikaji untuk mengetahui status ekonomi,sosial dan budaya  ibu,karena ekonomi yang rendah akan mempengaruhi status gizi ibu ( ibu mengalami malnutrisi ) begitupun sosial dan budaya,dengan adanya pantangan untuk memakan makanan tertentu bagi ibu hamil juga akan mempengaruhi kesehatan ibu.
9. Riwayat psikologis
Jika ibu mengalami stress pada kehamilan ( contoh: tidak ada dukungan dari suami ) sehingga hal itu bisa memicu PIH dan memperparah PIH  ini.
10. Kebutuhan dasar
a. Nurisi
Ibu sering makan mkanan yang banyak mengandung garam (makanan asin-asinan)

b. Eliminasi
ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan akan mengalami BAK sedikit.

c. Pekerjaan
Ibu hanya bisa melakukan pekerjaan yang ringan saja. Karena ibu akan merasa cepat lelah


 B. Pemeriksaan1.
Pemeriksaan umumKeadaan umum : 

Keadaan emosional :
Pada PIH, keadaan umum ibu baik. Namun pada masalah emosional ibu akan merasakan  sakit kepala,nyeri epigastrium,mual,dan pusing.

2. Ukuran LILA : untuk mengetahui status gizi ibu.

3. Tanda-tanda vital
a. TD :
b. Suhu :
c. Nadi :
d. Pernafasan :
Untuk memastikan ibu sudah masuk hipertensi ringan atau sudah berat.

4. Berat Badan
Saat ini :
Sebelum hamil :
Kenaikan BB selama hamil :
Untuk mengetahui status gizi ibu.

5. Tinggi badan :
Untuk membantu membuat diagnosa saat persalinan (apakah ibu panggul sempit)

6. Pemeriksaan fisik
a.       Pemeriksaan khusus
1)      Besar perut sesuai dengan usia kehamilan
2)      Tekanan darah ibu tinggi
3)      Oedema pada ekstremitas (hipertensi berat)
4)      Pada proses akut akan terjadi preeclampsia dan eklapsia

b.      Inspeksi
1)      Kelihatan oedema pada ekstremitas (hipertensi berat)
2)      Ibu kelihatan lelah dan letih

c.       Pemeiksan penunjang
1.      Hb ibu tinggi
2.      Protein urine ibu positif
3.      Gula darah ibu tinggi


II.                INTERPRESTASI DATA DASAR, DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
1. Diagnosa
Ibu dengan G P A H hamil....minggu, janin hidup, ...., intrauterin dengan
PIH.


1. Dasar :
a. Ibu akan mengatakan pusing, mual ,muntah,penglihatan kabur,berat badan bertambah, dan nyeri epigastrium.
 b. HPHT:
c. TFU  :
d. Pernafasan :
e. Suhu :
f.DJJ :

2. Masalah
Ibu akan merasa sakit kepala,mual,pusing, dan nyeri epigastrium.


III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Akan terjadi pre-eklampsia,eklampsia bahkan kematian pada ibu.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA DAN  KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya bila terjadi komplikasi lebih lanjut.

V. PERENCANAAN
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga, keadaan ibu dan janin saat ini
2. Beritahu keluarga bahwa ibu membutuhkan perhatian yang intensif
3. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktifitas / pekerjaan yang berat
4. Anjurkan ibu untuk diet rendah garam
5. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayur dan buah
6. Anjurkan ibu untuk diet rendah protein seperti telur, ikan, tahu ,tempe
7. Libatkan suami dan keluarga dalam kehamilan ibu saat ini
8. Persiapkan ibu dalam menghadapi semakin bertambahnya usia kehamilannya
9. Pantau keadaan ibu dan janin agar dapat dideteksi dini adanya komplikasi.
10. anjurkan ibu untuk melakukan latihan fisik ringan seperti olahraga atau jalan pagi
11. jelaskan pada ibu tanda – tanda bahaya selama kehamilan
12.Anjurkan ibu untuk datang kembali dan memeriksakan kehamilannya dalam 1 minggu mendatang atau bila ada keluhan
13. Mendokumentasikan hasil asuhan


DAFTAR PUSTAKA



-          Pengantar kuliah obstetric, Ida Bagus Gde Mnuaba, Ida Ayu Chandranita Manuaba.jakarta.2007

-          http://www.lusa.web.id hipertensi-dalam-kehamilan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar